Bangunan
Kolonial yang " Tetap Eksis " (Asal Mula Gedung Detasemen Markas
KODAM III Siliwangi - Bandung)
Gedung Detasemen Markas KODAM III
Siliwangi - Bandung (pic.source : google)
-----------------------
Gedung
yang dahulunya bernama Paleis van den Legercommandant yaitu, gedung yang
dijadikan sebagai rumah dinas panglima tentara Hindia Belanda, yang terletak di
jalan Kalimantan No.14 - Bandung, sampai saat ini masih tegar berdiri dan tetap
'eksis' (tetap berperan penting dan
masih dijaga keasliannya). Gedung ini kini menjadi Markas
Komando Daerah Militer III / Siliwangi yang fungsinya hampir sama, yaitu bergerak pada bidang Militer. Pertamakalinya gedung ini dibangun pada tahun 1915, dengan gaya arsitektur Neo Klasik dicampur dengan gaya Eklektis. Terlihat sangat jelas dari bentuk fisik bangunan ini begitu kental gaya tersebut diterapkan pada bangunan ini. Dengan desain bangunan yang bersifat tegas dan kaku, ditambah dengan banyaknya jendela-jendela, yang mengingatkan kita kepada bangunan-bangunan kolonial Belanda lainnya. Pada bagian dinding luar bangunan dicat berwarnah putih dan beratap abu-abu, dan dengan minimnya ornamen pada bagian eksteriornya.Sang Arsiteknya adalah Richard Leonard Arnold Schoemaker (1886-1942), yang terkenal juga sebagai atlet pemain anggar, dan pejuang Belanda semasa perang dunia ke-2. Masyarakat Bandung lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Gedung Sabau", yang terdiri dari kata "Bau" yang berarti satuan ukuran luas tanah 7.096 m2 atau 500 tombak persegi.Dengan keberadaan Gedung Detasemen Markas KODAM III Siliwangi yang tetap "eksis" ini, diharapkan pada bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda lainnya, dapat dipelihara, dilestarikan dan dipertahankan kesan dan suasana (terutama pada bagian gaya arsitektur bangunannya) agar kelak nilai-nilai sejarah yang dahulu terjadi, dapat kita rasakan dan kita pelajari untuk masa kedepannya, terutama untuk generasi-generasi kita selanjutnya, agar mengetahui apa saja yang telah dialami dan terjadi di negeri tercinta kita ini, Indonesia. Semoga...!!! :)
masih dijaga keasliannya). Gedung ini kini menjadi Markas
Komando Daerah Militer III / Siliwangi yang fungsinya hampir sama, yaitu bergerak pada bidang Militer. Pertamakalinya gedung ini dibangun pada tahun 1915, dengan gaya arsitektur Neo Klasik dicampur dengan gaya Eklektis. Terlihat sangat jelas dari bentuk fisik bangunan ini begitu kental gaya tersebut diterapkan pada bangunan ini. Dengan desain bangunan yang bersifat tegas dan kaku, ditambah dengan banyaknya jendela-jendela, yang mengingatkan kita kepada bangunan-bangunan kolonial Belanda lainnya. Pada bagian dinding luar bangunan dicat berwarnah putih dan beratap abu-abu, dan dengan minimnya ornamen pada bagian eksteriornya.Sang Arsiteknya adalah Richard Leonard Arnold Schoemaker (1886-1942), yang terkenal juga sebagai atlet pemain anggar, dan pejuang Belanda semasa perang dunia ke-2. Masyarakat Bandung lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Gedung Sabau", yang terdiri dari kata "Bau" yang berarti satuan ukuran luas tanah 7.096 m2 atau 500 tombak persegi.Dengan keberadaan Gedung Detasemen Markas KODAM III Siliwangi yang tetap "eksis" ini, diharapkan pada bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda lainnya, dapat dipelihara, dilestarikan dan dipertahankan kesan dan suasana (terutama pada bagian gaya arsitektur bangunannya) agar kelak nilai-nilai sejarah yang dahulu terjadi, dapat kita rasakan dan kita pelajari untuk masa kedepannya, terutama untuk generasi-generasi kita selanjutnya, agar mengetahui apa saja yang telah dialami dan terjadi di negeri tercinta kita ini, Indonesia. Semoga...!!! :)