JATENG PEKALONGAN

Karesidenan Pekalongan

Karesidenan Pekalongan atau bekas Karesidenan Pekalongan yaitu wilayah administratif pemerintahan zaman Hindia-Belanda yang meliputi 5 daerah administratif kabupaten:
Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan
Kabupaten Tegal dan Kota Tegal
Kabupaten Brebes
Kabupaten Pemalang lan
Kabupaten Batang



KOTA TEGAL

1. MONUMEN BAHARI
Monumen Bahari Kota Tegal

Monumen Bahari adalah tugu peringatan yang terletak di Kota Tegal, Jawa Tengah. Berada di area objek wisata Pantai Alam Indah, monumen ini diresmikan pada tanggal 20 Desember 2008 oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Tedjo Edhi Purdijatno SH, disaksikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih MSi dan Walikota Tegal, Adi Winarso S.Sos.

Latar belakang
Kota Tegal dikenal sebagai Kota Bahari karena selain secara geografi terletak di pesisir Pantura Jawa Tengah, kota ini juga menjadi tempat didirikannya Badan Keamanan Rakyat – Laut (BKR Laut) pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai cikal bakal dari pembentukan TNI Angkatan Laut saat ini.
Heroisme para pendahulu BKR yang berintikan pemuda-pemuda dari komponen bangsa saat itu antara lain mantan Kaigun Heiho, karyawan Jawa Unko Kaisha, dan siswa serta guru Sekolah Pelayaran Tinggi Tegal telah menorehkan tinta emas dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia hingga di kemudian hari menjadi TNI Angkatan Laut. Selain perwujudan penghargaan terhadap pendahulu yang meletakkan dasar kebaharian di Tegal, pembangunan Monumen Bahari merupakan sarana mengenang peristiwa bersejarah sebagai upaya pewarisan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa kepada generasi muda dalam mengisi pembangunan nasional selanjutnya.

Bentuk bangunan
Monumen Bahari dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi, dengan luas bangunan 5.000 meter persegi. Bangunan fisik monumen menyerupai kapal perang, terdiri atas berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah tidak terpakai.

Alat-alat tersebut merupakan sumbangan dari TNI AL, antara lain berupa kendaraan tempur tank PT 76, kendaraan tempur Pintam BRDM, pesawat udara Nomad N-22, meriam darat, bouyance, lampu navigasi, jangkar dan rantai, ranjau tanduk, serta torpedo MK 44.

2. STASIUN TEGAL
Stasiun Tegal 2011, tampak depan.

Stasiun Tegal (TG, +4 m dpl) adalah stasiun kereta api yang terletak di Tegal Timur, Tegal, Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Stasiun ini membentang dari utara ke selatan. Ke arah utara, jalur KA akan membelok ke timur menuju ke Semarang. Dahulu, dari Stasiun Tegal terdapat percabangan jalur yang menuju ke Pelabuhan Tegal. Sementara itu, ke arah selatan, setelah membelok ke barat, jalur ini bercabang dua, satu ke Brebes dan satu lagi ke Slawi menuju Purwokerto.

Stasiun ini beroperasi di bawah kendali Daerah Operasi 4 Semarang.

Stasiun Tegal tahun 1909.

Sejarah
Stasiun Tegal mulai dibangun pada tahun 1885 sebagai stasiun trem JSM (Java Spoorweg Maatschappij). Pada tahun 1897, Stasiun Tegal dibeli oleh maskapai perkeretaapian SCS (Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij) dan stasiun dilengkapi dengan atap besar yang berbahan kayu yang mengatapi tiga sepur (jalur). Pada tahun 1918, sebagian dari bangunan direnovasi berdasarkan karya arsitek Henri Maclaine Pont (1885-1971) tetapi atap buatan tahun 1897 tidak diubah banyak.

Tampak jalur 1 Kereta api Harina dan Jalur 3 Kereta api Kaligung Ekonomi di Stasiun Tegal.

Kereta api
Argo Muria: Jakarta Gambir dan Semarang Tawang
Bangunkarta: Jakarta Pasar Senen dan Jombang
Cirebon Ekspres: ke Jakarta Gambir
Brantas: Tanah Abang dan Kediri
Fajar Utama Semarang: Jakarta Pasar Senen dan Semarang Tawang
Gumarang: Jakarta Kota dan Surabaya Pasar Turi
Sembrani: Jakarta Kota dan Surabaya Pasar Turi

Stasiun Tegal tahun 1918

Kertajaya: Jakarta Pasar Senen dan Surabaya Pasar Turi
Matarmaja: Jakarta Pasar Senen dan Malang
Tawang Jaya:Jakarta Pasar Senen dan Semarang Poncol
Tegal Arum: Jakarta Kota
Senja Utama Semarang: Jakarta Pasar Senen dan Semarang Tawang
Harina: Bandung dan Semarang Tawang
Argo Sindoro: Jakarta Gambir dan Semarang Tawang
Senja Kediri: Pasar Senen dan Malang
Kaligung Emas: ke Semarang Tawang
Kaligung: Semarang Poncol dan Brebes
Kaligung ekonomi: ke Slawi dan Semarang Poncol
http://id.wikipedia.org/

3. STASIUN TEGAL
Stasiun Tegal. Stasiun Tegal dibangun sadurunge tahun 1913. 

Stasiun ini dibangun sebelum kantornya yakni gedung Berau.

Pada perkembangan perkeretaapian dikatakan yang namanya SCS (pers. Kereta Belanda) membangun jalan-jalan kereta api dan lain-lainnya tahun 1882. mungkin tidak beda jauh dengan berdirinya stasiun Tegal.

4. GEDUNG BERAU
Gedung ini bernama Berau yang merupakan bekas gedung peninggalan penjajah Belanda. Bangunan ini berdiri tahun 1913. "Berau" itu merupakan bahasa yang di ambil dari bahasa Belanda. Bangunan ini berada di Jalan Pancasila dekat stasiun kota Tegal. Gedung ini mepunyai tinggi 12 meter, 2 lantai dan luas 5 hektar. Bangunan ini milik PT KAI Tegal. Di bawah bangunan ini ada saluran air yang arahnya ke laut. Gunanya untuk  pembuangan air, sekalian untuk pendingin supaya bangunan di atasnya menjadi dingin, mungkin kalau sekarang di gunakan untuk pengganti AC. Bangunan ini dulunya untuk kantor kereta  Belanda juga,,antara lain SCS dan NIS ( Netherland Indishce Spoorweg). Sekarang bangunan ini  berganti fungsi menjadi kantor UPS(Universitas Panca Sakti).

5. GEDUNG PDAM
Nah sekarang gedung PDAM,gedung yang mengeluarkan suara yang menandakan buka puasa di Tegal  loh. . .Bangunan water Leideng ini dibangun tahun 1933. Tempatnya di jalan Pacasila, bangunan ini mempunyai tinggi 42 meter, mempunyai 4 lantai. Lantai pertama untuk membayar rekening air,,lantai 2,3,4 tidak dipakai sekarang. Fungsi bangunan ini dulunya untuk pendistribusi air bersih yang alirannya di Bumi Jawa. Sampai sekrang masih sama fungsinya.

6. PENDOPO WALIKOTA TEGAL
Pendopo Ki Gede Sebayu Berdiri tahun 1825 bersamaan dengan pembangunan masjid agung kota tegal . setelah sebelumnya Pendopo berada di kompleks kaloran.

Pada masa awal Kemerdekaan Gedung ini Digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal Pada Masa kepemimpinan Sjamsuri Mastur Gedung ini di tempati Pemerintah Kota Tegal. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1984 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal Dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Ke Kota Slawi Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal. Resmilah Gedung Kabupaten (Jl Kigede Sebayu ) Menjadi Balaikota Tegal.

7. KANTOR POS
Bangunan ini dibangun tahun 1930.

Dulunya bangunan ini dipakai  markase pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan.

Luas tanahnya 1220 meter persegi, luas bangunannnya itu sendiri 659 meter persegi. Sekarang bangunan ini mempunyai tiga lantai, lantai pertama untuk pelayanan pos,

lantai ketiga untuk tempat melihat pemandangan jarak jauh ,dimungkinkan dulunya lantai ini di gunakan para pejuang untuk mengintai musuh.

8. GEDUNG DPRD KOTA TEGAL
Gedung DPRD dulunya untuk kantor maskapai perdagangan oleh Belanda, tapi ketika Tegal dijadikan kerisidenan, gedung ini dipakai untuk kantor residen. Gedung ini dibuat tidak jauh dari kantor pos tegal  Sekarang gedung ini digunakan untuk kantor DPRD kota Tegal, untuk tempat sidang wakil-wakil rakyat. http://www.bloganyeb.co.cc

9. KANTOR SCS
Kantor SCS Tegal 1913

Di depan Stasiun Kereta Api Tegal terdapat sebuah bangunan besar yang sekarang dipakai sebagai tempat kuliah. Kartupos diterbitkan oleh fotografer Jepang Abe Yoko ini memperlihatkan bangunan tua ini yang dulunya merupakan kantor pusat SCS (Samarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij = Perusahaan Perkeretaapian Semarang-Cirebon). Gedung ini memang kalah mewah dibanding gedung Lawang Sewu di Semarang yang dulunya adalah kantor NIS (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij = Perusahaan Perkeretaapian Hindia Belanda), tetapi tidak kalah cantik. Gedung ini didesain di tahun 1910 oleh seorang arsitek terkenal yaitu Henricus Maclaine Pont (1885 - 1971). Sebagai respons terhadap lintasan matahari tropik, massa bangunan diletakkan memanjang Timur-Barat. Dengan itu maka fasade sisi Utara dan Selatan kaya dengan artikulasi arsitektural untuk menangkap cahaya dan ventilasi. Direktur SCS ir. J. Th Gerlings adalah mertua si arsitek sendiri. Henricus Maclaine Pont terkenal juga dari karya lain antara lain gedung ITB di Bandung dan beliau adalah pendiri Museum Majapahit di Trowulan (Mojokerto). Henricus memberikan kontribusi penting bagi perkembangan peradaban masa lalu bangsa Indonesia dengan merekonstruksi kejayaan Majapahit melalui kajian kitab Nagarakertagama dan penelitian tinggalan arkeologis di Trowulan. Sejak 1980 bekas gedung SCS di Jl. Pancasila No 2 ini ditempati kampus UPS. Biasanya UPS disebut Universitas Pinggir Stasiun tapi nama resminya Universitas Panca Sakti. Secara umum kondisinya masih baik, meski nampak tidak terawat, kotor, kumuh, namun masih menyisakan keindahan dan eksotisme sebuah bangunan klasik yang indah. Penggunaannya sebagai kampus dikhawatirkan akan merombak gedung bersejarah ini. http://www.kaskus.us

10. GEDUNG PENJARA
Tegal Penjara ±1900

Penjara ini didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda di bekas benteng VOC yang dibangun pada tahun sekitar 1719 di Parkstraat (kini Jl Yos Sudarso) dekat pelabuhan di kota Tegal. Sampai sekarang gedung ini berfungsi sebagai penjara dengan nama resmi Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Tegal.
Gambar memperlihatkan pintu masuk mengarah ke utara. Pintu yang berarsitektur gaya Neo Klasik ditutup dengan pagar besi. Didalam pintu terlihat lampu yang digantung pada langitnya. Di atas pintu terlihat bel besar yang dapat dibuyikan dengan memakai tali panjang. Tali tersebut terlihat dengan jelas di foto ini. 7 penjaga penjara berdiri didepan pagar sedang berpose untuk fotografer. 6 penjaga berseragam berwarna gelap dan 1 penjaga berseragam berwarna putih. Mungkinlah dia kepala penjaga penjara.
Bagian kosong yang di sebelah kanan dari fotonya diperuntukkan untuk menulis surat. Tetapi kartupos ini belum pernah ditulisi dan belum pernah dikirim. Siapa suka menerima kartupos yang bergambar penjara. http://www.kaskus.us


KAB BREBES

1. MASJID AGUNG BREBES
Masjid Agung Kota Brebes

Masjid Agung Brebes merupakan salah satu bangunan masjid tertua di wilayah pantura Kabupaten Brebes yang didirikan tahun 1836 masa pemerintahan Bupati Raden Adipati Ariya Singasari Panatayuda I (Kyai Sura) yang bangunan aslinya berarsitek jawa kuno, dengan kubah berbentuk limas.Terletak di Jl. Ustad Abbas No. 7 sebelah barat alun-alun kota Brebes. Disamping fungsi utamanya sebagai tempat salat, tempat lokasi masjid yang strategis di jalur pantura sering digunakan juga untuk tempat istirahat bagi masyarakat yang melintas baik dari arah barat (Jakarta, Cirebon) maupun dari arah timur (Semarang, Surabaya).
Pada zaman pemerintahan Bupati Raden Adipati Ariya Sutirta Pringgahaditirta (Kanjeng Tirto - red) tahun 1932/ 1933, masjid ini diratakan dengan tanah dan dibangun kembali, dikarenakan sering tergenang banjir luapan kali / Sungai Pemali. Pembongkaran itu sesuai dengan prasasti yang terdapat di bangunan utama saat ini.Disebutkan, masjid itu dibangun kembali di atas tanah seluas 666 m2 dengan ditopang kayu jati pilihan dan fondasinya ditinggikan 1 meter. Meski sudah berulangkali mengalami perbaikan, bangunan utama Masjid Agung yang terletak di bagian depan masih terjaga keasliannya.Bagian kubah masjid yang berbentuk limas dari dulu hingga kini menjadi tempat penyimpanan benda-benda pusaka daerah. Di antaranya, keris, tombak dan senapan zaman VOC. Namun dalam perkembangannya, beberapa benda pusaka itu ada yang dipindahkan ke museum di Semarang demi alasan keamanan.Masjid Agung Brebes hingga kini sudah mengalami pemugaran tiga kali, yakni di tahun 1933, tahun 1979 dan 2007. Namun, dalam perbaikan itu bangunan lama berbentuk joglo dan kubah limas tetap dipertahankan.